Duh, Timnas Indonesia U-23 harus gigit jari lagi! Dalam laga krusial Grup J Kualifikasi AFC U-23 2026, Garuda Muda nggak mampu menandingi kekuatan Korea Selatan U-23. Bermain di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (9/9), skuad asuhan Gerald Vanenburg takluk tipis 0-1. Mimpi lolos ke putaran final makin tipis, guys!
Kejadiannya cepet banget. Baru juga peluit ditiup enam menit, gawang Cahya Supriadi sudah kebobolan aja. Gol semata wayang Korea Selatan dicetak Hwang Doyun setelah kerja sama ciamik sama kapten Lee Seungwon. Skema serangan kilat tim tamu ini bener-bener bikin pertahanan Timnas Indonesia U-23 kaget dan kecolongan lebih awal.
Setelah gol kilat itu, tim asuhan Gerald Vanenburg mencoba bangkit dan berusaha menguasai bola. Tapi, serangan yang dibangun Arkhan Fikri dan kawan-kawan kayaknya gampang banget dipatahkan. Tiap mau masuk kotak penalti, eh sudah keburu dihentikan sama bek-bek Korea Selatan.
Nggak cuma itu, Korea Selatan justru makin on fire. Mereka terus menekan, variasi serangan dari sayap dan tengah lapangan digilir terus. Park Seungho beberapa kali bikin jantung deg-degan, ngancam gawang Cahya Supriadi di menit ke-16 dan 22. Untungnya, upaya itu masih bisa diblok sama barisan belakang Garuda Muda.
Sebenarnya, Timnas Indonesia U-23 juga punya momen lho. Menit ke-20, Dion Markx dapat peluang emas dari kreasi Zanadin Fariz, tapi sayang banget, bola cuma melebar tipis dari sisi gawang Moon Hyunho. Hokky Caraka juga nggak mau ketinggalan, ngelepas tendangan keras dua kali di menit 24 dan 28, tapi ya gitu, belum menemui sasaran juga. Arkhan Fikri sudah berusaha menciptakan ruang untuk memberi peluang, tapi ketajaman lini depan Indonesia masih dipertanyakan di laga ini.
Menjelang jeda babak pertama, Kadek Arel juga sempat punya kans setelah memanfaatkan kelengahan lawan. Namun, tendangan kerasnya masih aja melebar sehingga skor 0-1 tetap bertahan sampai turun minum. Di sisi lain, Korea Selatan tetap ngegas, nggak kasih kendor sama sekali. Tekanan dari lini tengah bikin Choi Woojin dan Park Seungho punya kesempatan buat nembak, untungnya lagi-lagi bisa diantisipasi pertahanan Indonesia.
Memasuki babak kedua, Coach Gerald Vanenburg langsung gerak cepat. Tiga pemain sekaligus diganti: Rafael Struick ditarik keluar diganti Jens Raven, Mikael Tata diganti Kakang Rudianto, terus Zanadin Fariz diganti Robi Darwis. Harapannya sih bisa nambah semangat dan tenaga baru ya untuk Timnas Indonesia U-23.
Eits, tapi harapan itu nggak langsung terwujud. Malah Korea Selatan yang duluan ngancam lagi di menit ke-47 lewat Park Hyunbin, bikin Cahya Supriadi harus kerja keras mengamankan gawangnya. Cho Sanghyeok, yang baru masuk menggantikan Jeong Jaesang, juga langsung tancap gas. Tembakan kerasnya di menit ke-51 hampir aja masuk kalo nggak ditepis sama kiper andalan Indonesia itu.
Kalo lini serang masih kesulitan, Hokky Caraka malah dapat kartu kuning di menit ke-55. Ini jelas bikin tekanan di depan makin berkurang, karena dia harus lebih hati-hati di setiap duel. Korea Selatan makin nyaman mendominasi permainan dengan penguasaan bola yang rapi. Cho Sanghyeok, Park Seungho, sama Kim Jisoo yang jadi motor serangan bener-bener bikin repot lini belakang Garuda Muda.
Coach Vanenburg coba lagi. Frengky Missa masuk menggantikan Dion Markx di menit ke-60 untuk menambah variasi serangan. Tapi tetap aja, tembok pertahanan Korea Selatan kokoh banget, bikin Garuda Muda buntu total. Joung Jihun di menit ke-63 juga sempat menguji refleks Cahya Supriadi lagi dengan tendangan kerasnya sebelum akhirnya diganti Kang Seongjin, membuat serangan Korea makin segar. Lalu, pada menit ke-75, Park Hyunbin lagi-lagi dapat peluang emas setelah menerima umpan Kim Jisoo, tapi lagi-lagi, tendangan kerasnya ditepis ciamik sama Cahya Supriadi. The real MVP!
Sampai peluit panjang berbunyi, Timnas Indonesia U-23 nggak sanggup bikin gol balasan. Sudah dicoba dari sisi sayap berkali-kali, tapi ya gitu, pertahanan solid Korea Selatan bener-bener bikin frustrasi sepanjang babak kedua.
Kekalahan tipis ini jadi pukulan telak. Peluang Indonesia U-23 buat lolos ke putaran final AFC U-23 2026 resmi lenyap, karena cuma mengumpulkan 4 poin di Grup J. Padahal, cuma 4 runner-up terbaik yang bisa melaju ke putaran final. Runner-up grup lain sudah pada ngantongin 6 poin, kayak Tiongkok, Iran, Turkmenistan, dan Yaman. Sedih banget, guys!
XI Timnas Indonesia U-23: Cahya Supriadi (GK); Kadek Arel (C), Dony Tri Pamungkas, Muhammad Rayhan Hanan, Arkhan Fikri, Rahmat Arjuna Reski, Zanadin Fariz, Rafael Struick, Hokky Caraka, Mikael Tata, Dion Markx.
Pelatih: Gerald Vanenburg.
Korea Selatan U-23: Moon Hyunho (GK); Kang Minjun, Choi Woojin, Choi Seok Hyun, Lee Hyunyong, Hwang Doyun, Park Seungho, Lee Seungwon (C), Joung Jihun, Jeong Jaesang, Kim Ji-soo.
Pelatih: Lee Min Shung.








